
Jenny terbentuk di kampus tercinta, senirupa ISI Yogyakarta pada tengah tahun 2003. Jenny adalah Roby Setiawan (guitar), Anis Setiaji (drum), Arjuna Bangsawan (bass) dan Farid Stevy (voc) yang bersepakat untuk membentuk sebuah band sebagai pengisi acara malam keakraban jurusan disain.
Sejak kemunculan pertama Jenny, band ini kemudian membaiat diri mereka sendiri sebagai arena merayakan dan menyembah berhala-berhala rock. Latar belakang referensi musik masing-masing anggota band, dan begitu plural, membawa band ini ke dalam proses panjang pencarian identitas musik mereka.
Beberapa narator utama musik dunia menjadi penanda panggung-panggung awal Jenny. Di panggung-panggung awalnya, Jenny kerap meng-cover nomor-nomor legendaris yang merentang dari Ramones, Jimi Hendrix, The Datsun, Rolling Stones, King of Leon, Libertines, The Strokes, White Stripes, bahkan.. Pantera! Nama-nama di atas menyumbang remah-remah
pembentukan identitas musikalitas Jenny. Sebelum kemudian, lagu-lagu Jenny sendirilah, yang mendefinisikan arah musik Jenny.
Identitas musikalitas Jenny adalah rock modern, yang tak meninggalkan sarirasa finest 60s – 70s rock and roll, yang kemudian dikenal dengan genre garage rock. Roby Setiawan adalah orang yang paling bertanggungjawab atas karakter sound Jenny. Lewat Gibson SG, pusparagam rangkaian kebisingan lewat pedal wah, delay, dan overdrive, nyawa musikalitas Jenny ditemukan. Karakter sound Jenny, ditemukan oleh Roby; seorang pemuja rock sejati, oplosan dari Hendrix, The Edge, hingga Dylan.
Arjuna Bangsawan sering tidak bisa menutupi kekagumannya pada RHCP dan Beatles, dan dari situlah dia berangkat menjadi pemain bass yang sangat diandalkan oleh Jenny. Anis Setiaji, satu lagi metalheads di Jenny. Ia adalah sosok yang tidak terlalu banyak bertutur lisan, namun benar-benar bisa berverbal ria dengan perantara seperangkat tetabuhan drum.
Sedangkan Farid Stevy Asta adalah pelantun vokal, penulis lirik, yang nyambi jadi art manager di Jenny. Gaya tarik suara throaty dan melodius yang dia gemari tersematkan pada tulisan -tulisan liriknya tentang broken trust, rutinitas sehari-hari, manusia-Tuhan-hidup-mati, dan
hal-hal kecil yang dia alami dari panggung ke panggung bersama Jenny.
Lagu pertama Jenny berjudul Dance Song, adalah sebuah prototipe lagu klasik jenny (2004). kemudian menyusul lagu-lagu seperti Resistance is futile, The only way, Look with whom im talking to, Matimuda, Monster karaoke, Mahaoke, Menangisi akhir pekan, 120 dan Manifesto postmodernisme. 10 lagu inilah yang akan terangkum dalam album debut Jenny berjudul Manifesto (2009) yang di produseri secara independen oleh Jenny. Single berjudul Matimuda tercatat mengisi soundtrack film Radit & Jani (2008).